Rabu, 19 November 2014



Endelees Love

 “ Teet... Teet... Happy New Year”.  Kata Dian sambil mengeluarkan kepalanya di jendela mobil. “ Udah masuk lagi ntar kamu celaka?” kata dino khawatir. “Ia” jawab dian singkat. “eh beb dimana nya HP aku?” tanya dian denga nada khawatir sambil mencari HP nya di sekitar tempat duduknya.
“ mana aku tahu? Coba kamu cari!!” jawab dino. “gak ada” kata dian. “masa sih!” kata dino singkat. “bantuin cari dong mana tahu ada di bawah setir kali!” tanya dian. “kamu gak liat apa aku lagi nyetir!!” kata dion sambil terus memperhatikan jalan. “ih, ayolah bantuin aku lagian jalannya juga lagi sepi!!” jawab dian “ eh... iya” jawab dion sambil mencari HP milik dian dan sesekali melihat keadaan jalan.
Dan pada saat pandangan dion tidak tertuju pada jalan tiba-tiba dari arah yang berlawanan datang truk melaju dengan kecepatan tinggi dan “ Brukk.. brukk...” mobil truk itu menabrak mobil avansa berwarna silver yang di kendarai dion dan dian. Dion dan Dian menggalami luka parah akibat kecelakaan dan mereka pun dibawa ke rumah sakit terdekat.
Setelah dilarikan di rumah sakit keadaan dion dan dian koma yang memiliki luka yang paling parah adalah dion karena dia yang mengemudikan mobil. Dalam masa koma dian menggalami hal yang aneh. “ Dion.... dion.. kamu mau kemana?” tanya dian “ Aku mau pergi kamu gaja diri kamu baik –baik ya” kata dion lembut sambil terus berjalan menuju sebuah pintu yang merupakan pintu akhir dari kehidupan seseorang.
“ Dion jangan tinggalin aku dion!! ... dion” teriak dian sambil menangis dan mengejar dion tapi pada saat ingin mengejar dion tubuh dian susah untuk digerakkan.
Sementara di tempat lain di kamar ICU
 keadaan dion semakin melemah. “dok.. dok.. bagaimana ini dok keadaan jantung pasien semakin lama semakin lemah!!” kata suster panik “ baik suster siapkan kamar operasi untuk pasien” jawab dokter tegas. “baik, dok” jawab suster
Selama kurang lebih 3 jam dokter mengoperasi dion, dan keluarga dion berharap – harap cemas dengan keadaan dion dan mereka menunggu di koridor. Lalu keluarlah seorang proa menggunakan kaca mata dan menggunakan pakainan berwarna biru yang menggunakan masker yang diduga pria itu adalah seorang doketer “ dok bagaimana dengan keadaan dion anak saya dok??” tanya ibu dion dengan cemas. “ mohon maaf ibu kami telah berusaha dengan sekuat tenaga tapi anak ibu tidak bisa kami tolong” jawab dokter dengan nada yang sedih dan mimik wajah yang menyesal.” “ gak mungkin dok.. gak mungkin.. anak saya itu orangnya kuat gak mungkin gak mungkin dok..” kata ibu dion tak percaya anak semata wayang yang paling ia banggakan dan ia sayangi pergi dari dunia ini untuk selama lamanya.
“ Ya, Tuhan kenapa – kenapa Kau ambil anakku kenapa bukan aku yang mati saja ya Tuhan..” kata ibu dion sambil menanggis.
“ iklaskan saja jeng pasti dion sudah bahagia di sana” kata tante dion yang juga ikut sedih dan menaggis atas kepergian dion.
Sementara di kamar ICU dian
“ dion.. dion..” kata dian lemah sambil membuka matanya perlahan – lahan. “ aduh.. dimana ini?” tanya dian sambil memegang kepalanya yang terasa sakit. “ kamu lagi di rumah sakit sayang” kata mamah dian. “ di rumah dion.. dion, dion dimana mah?” tanya dian.
“ Dion, dion udah ada di alam baka sayang” jawab mamah dengan nada lirih dan menanggis. Dan mendadak dian dian dan jantungnya pun terasa berhenti berdetak ia tak percaya kekasih yang paling ia sayangi dan ia cintai pergi begitu cepat.
“ mamah bercanda gak mungkin dion pergi??” tanya dian tak percaya. “ gak sayang dion, dion sudah pergi dari dunia ini untuk selama lamanya” jelas mamah sambil menanggis dan berlari pergi keluar. “ gak mungkin.. gak mungkin!!” teriak dian sambil menanggis.
5 Tahun Kemudian
“Hay bagaimana keadaan kamu, semoga kamu sehat dan bahagia ya”tanya dian
Dan dian berbicara di sebuah pamakaman yang ternyata makam itu adalah makan dion
“ Aku menyadari di dalam hatiku ini hanya terukit namamu Dion, walaupun aku sudah berusaha dan mencoba untuk mencari seseorang yang akan menggantikan posisimu dihidupku tetapi aku tak bisa untuk melapasmu dan melupakan mu, karena kamu adalah my endlees love Dion.” – Dian.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar